Selasa, 22 Februari 2011

Kebun Raya Cibodas Jawa Barat

Menjelang liburan anak sekolah, kami sekeluarga menyempatkan diri untuk mengunjungi Kebun Raya Cibodas yang juga sering dikenal dengan Taman Cibodas. Taman Cibodas ini terletak di kawasan Puncak, Jawa Barat. Sebelumnya kami pernah gagal berkunjung ke tempat ini karena  sempat ditutup pada tanggal 1 November 2007 dan baru dibuka kembali pada tanggal 1 Desember 2007, sehingga akhirnya kami sempat berkunjung ke Taman Cibodas Mandalawangi.

Kami penasaran dengan istilah “sorga dunia” yang diucapkan oleh Dr. F.W.Went seorang ahli fisiologi tumbuhan yang berasal dari Jerman, sehingga kami kembali datang ke tempat ini, walaupun dulu waktu kecil & remaja sudah beberapa kali ke Taman Cibodas, namun hanya sekedar sebagai “lokasi acara” yang digunakan oleh sekolah, gereja atau perkumpulan lainnya. Sehingga saya belum menikmati “sorga dunia” tersebut. Kebun Raya Cibodas ini didirikan oleh Johannes Elias Teysjmann pada 11 April 1852 dengan ditandai tibanya bibit pohon kina dari Belanda, dulunya bernama Bergtuin te Tjibodas atau Kebun Pegunungan Cibodas. Menurut Suara Pembaruan, di tempat ini terdapat 10.792 koleksi tanaman, 700 jenis koleksi biji, dan 4.852 koleksi herbarium. Koleksi tanaman di sini terbagi dalam dua koleksi yakni koleksi di kebun dan koleksi di rumah kaca. Koleksi tanaman di rumah kaca terdiri dari anggrek (320 jenis), kaktus (289 jenis), dan sukulen (169 jenis). Namun Anda juga dapat menemukan jenis tumbuhan liar di dalam kebun. Sedangkan koleksi tanaman di kebun berjumlah 1.014 jenis di antaranya terdapat tanaman khas dan menarik seperti Kina (Cinchona pubescens) yang merupakan tanaman obat, pohon Bunya-bunya (Araucaria bidwill) yang merupakan tanaman tua dan mempunyai pokok batang besar, Bunga Bangkai (Amorphophallus titanium) yang mempunyai bunga berukuran raksasa dan menarik serangga.


Terletak lereng gunung Gede Pangrango, tepatnya di desa Rarahan, Cimacan, dengan jarak sekitar 85 km dari Jakarta, cukup mudah mencapai tempat ini, karena ada petunjuk jalan di jalan Raya Puncak. Jika dari arah Jakarta maka lokasi Kebun Raya Cibodas ini terletak di sebelah kanan jalan. Dari jalan raya, kita masuk sekitar 4 km lagi untuk mencapai gerbang Kebun Raya Cibodas. Dari gerbang masuk pertama, kita dikenakan biaya sebesar Rp. 2.000 per orang dan Rp 5.000 untuk mobil (semua harga per Juli 2008). Dari tiket yang diberikan tertulis atas nama Pemerintah Kabupaten Cianjur sebagai retribusi daerah wisata. Dari pintu gerbang pertama kita mengikuti jalan, lalu pilih arah yang ke arah kiri (yang lurus akan menuju ke Cibodas Mandalawangi). Di sini kita akan menemui pintu gerbang lagi, pintu ini adalah pintu masuk ke kawasan Kebun Raya Cibodas. Di sini dikenakan biaya sebesar Rp 6.000/orang dan Rp. 15.500 untuk mobil. Anda juga bisa parkir di tempat parkir, jika hendak berjalan kaki ke dalam, namun saran saya sebaiknya Anda membawa kendaraan ke dalam areal Kebun Raya, terutama jika ada anggota keluarga yang sudah lanjut usianya atau membawa anak kecil. Kita ingin berekreasi, dan bukan berlelah-lelah kan ?

Dalam Kebun Raya Cibodas ini, udara sejuk dan bersih langsung membuat paru-paru kita bernafas lega, hilanglah kepenatan selama hidup di kota besar yang penuh polusi udara, kebisingan dan kesibukan sehari-hari. Ikuti jalan, dan Anda akan menjumpai beberapa taman-taman. Yang pertama adalah Rhododendron Garden, taman ini berlokasi agak berbukit-bukit, ada beberapa pondokan yang dapat digunakan untuk beristirahat. Indah sekali tanaman yang terdapat disini. Lalu setelah itu ada . Dalam taman yang memiliki landscape bernuansa Jepang ini terdapat jembatan untuk menyeberangi sungai kecil yang mengalirkan air yang jernih dan dingin. Disini pun terdapat pondokan untuk beristirahat. Saat kami beristirahat di pondokan ini, kami mengagumi keindahan Kebun Raya Cibodas ini dan sekaligus salut kepada LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) sebagai pengelola Kebun Raya, bagaimana mereka dapat memelihara taman sebesar ini.

Tempat menarik berikutnya adalah taman lumut. Sayangnya taman tersebut tidak dibuka saat kami kesana. Namun kami masih dapat melihat2 dari balik pagar. Dari informasi yang kami dapat dari Gatra, lumut yang tumbuh di Taman Cibodas berjumlah tak kurang dari 178 spesies. Seluruhnya tumbuh subur di antara percikan air terjun yang menimpa bebatuan. Dari dalam mulut gua, tumbuhan tingkat rendah itu merayap hingga akar dan batang pepohonan. Walhasil, tak ada ruang bebas lumut di taman itu. “Ini taman lumut terbesar dan satu-satunya yang berada di luar ruangan di dunia,” ujar Holif Immamuddin, Kepala Kebun Raya Cibodas. Menurut dia, di Jerman dan di Singapura memang ada taman lumut juga, tapi berada di rumah kaca, dan koleksinya cuma tujuh spesies. Taman lumut di Jepang pun cuma memiliki sekitar 10 spesies. “Ini taman lumut pertama dan terbesar di dunia,” kata Benito Tan, Wakil Presiden Bryophyta Internasional, lembaga yang membidangi lumut. Sebagian besar lumut yang tumbuh di Cibodas adalah lumut lokal yang tumbuh di kawasan Kebun Raya Cibodas. Sebagian lagi diperoleh dari Sumatera dan Kalimantan. Wah cukup membanggakan bukan… Oh ya persis di sebelah taman lumut terdapat taman bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanium).

Terdapat pula rumah kaca yang didalamnya terdapat kaktus, anggrek dan tanaman-tanaman lainnya. Untuk rumah kaca kaktus dan sukulen menampung 353 jenis. Koleksinya datang dari seluruh dunia, termasuk Agave, Dracaena, Sansevieria, Yucca dan Aloe. Sedangkan untuk anggrek bila ditotal, ada 320 jenis anggrek yang mengisi rumah kaca. (sumber: http://liburan.info/content/view/511/43/). Wah sangat menarik melihat tanaman-tanaman ini. Di Kebun Raya Cibodas ini juga terdapat kolam ikan, guest house, aneka tanaman obat, galeri tanaman hias. Juga tidak ketinggalan ada air terjun, namun Anda harus berjalan sekitar 1 km untuk mencapainya. Wah pokoknya banyak deh yang bisa dilihat-lihat di tempat ini. Saya sempat beristirahat di samping pohon yang rindang, sambil memandang ke langit biru, dengan diiringi kicauan burung dan aroma sedap bunga-bunga, wah pengalaman yang jarang dapat saya temukan.

Beberapa saran dari kami untuk berkunjung ke Kebun Raya Cibodas ini: hindari datang saat liburan, pasti ramai sekali, yang pada akhirnya Anda hanya dapat melihat manusia-manusia saja, dan Anda tidak dapat menikmati keindahan tanaman disini. Juga perhatikan jam dimana ada pengaturan arus di jalan raya puncak, dan hindari jam-jam macet. Kami mengalami perjalanan selama 5 jam dari Jakarta ke Cibodas, karena adanya penutupan jalur dari Jakarta ke Puncak. Dan pulangnya lebih parah, yaitu selama 6 jam.. Ini disebabkan padatnya jalan karena libur anak sekolah. Masukkan dari kami untuk pengelola, ada baiknya di tempat-tempat parkir di dalam lokasi tidak dipungut lagi bayaran oleh tukang parkir liar. Karena spot-spot tempat parkir yang disediakan sebenarnya cukup baik dan memudahkan untuk pengunjung menikmati taman-taman disekitarnya, tapi akan repot kalau tiap kali berhenti kita harus menyiapkan biaya parkir lagi. Kami juga mendapatkan pengalaman kurang baik saat makan & minum di kantin Kebun Raya Cibodas, mungkin ada baiknya membawa makanan & minuman dari luar. Oh ya akan sangat baik jika dari Pemda setempat dapat membuat jalur ke Taman Safari melalui jalur Sukabumi, karena salah satu penyebab kemacetan adalah banyaknya kendaraan yang menuju Taman Safari ini.


    Kebun Raya Cibodas
    Jalan Kebun Raya Sindanglaya Cipanas Cianjur
    Telp. 0263-512233, 520448, 520467
(www.jalanjajanhemat.com)
Kunjungi Wisata Lainnya



2 komentar:

ryan mengatakan...

saya suka sekali view di cibodas,sebulan sekali saya selalu refresing ke sana untuk berlibur sama keluarga sambil nikmati alam segar di sana.cibodas mantap pisan euyyy...

Anonim mengatakan...

Sekarang tiket masuknya brp Kang....?

Posting Komentar

 
informasi tempat wisata di jawa indonesia