Selasa, 08 Februari 2011

Curug Nangka Bogor

Curug Nangka sesungguhnya adalah air terjun pertama di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun – Salak Bogor yang seharusnya telah saya kunjungi lebih dahulu. Tanpa mengumpulkan informasi yang memadai sebelum kunjungan, dan bertanya pada orang yang salah, adalah alasan mengapa kunjungan pertama gagal. Sebenarnya ada dua buah air terjun di sekitar daerah itu, yang lebih dekat dinamai Curug Nangka dan yang berjarak lebih jauh dikenal dengan nama Curug Kawung, dan tidak satu pun saya kunjungi ketika itu. Adalah pada kunjungan yang kedua akhirnya saya bisa menemukan dimana Curug Nangka berada.
Curug Kawung masih belum terjangkau, karena jalan menuju ke curug tampak begitu menantang buat saya, dengan lintasan yang sama sekali tidak jelas.
Curug Nangka
Saya berhenti di sebuah lapangan bola untuk mengambil gambar pegunungan dalam perjalanan menuju Curug Nangka. Seekor burung walet tanpa sengaja ikut tertangkap oleh kamera.
Curug Nangka
Pos penjagaan pintu masuk ke Curug Nangka. Tiket per orang adalah Rp.5.000 untuk masuk ke Curug Nangka, ditambah Rp.2.500 untuk memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, dan Rp.3.000 untuk kendaraan roda empat.
Curug Nangka
Pemandangan cantik jajaran pohon pinus, yang berada tidak jauh dari tempat pos penjagaan Curug Nangka.
Curug Nangka
Seekor monyet tengah bermain di sekita tempat parkir kendaraan di Curug Nangka ketika saya datang. Beberapa monyet lainnya berlalu lalang dengan bebas di rerumputan di bawah rindang pohon pinus. Pada kunjungan pertama ke Curug Nangka saya tidak melihat seekor monyet pun di tempat parkir.
Curug Nangka
Sebuah air terjun kecil pada arah ke Curug Kawung.
Curug Nangka
Airnya begitu jernih, dingin dan segar; sangat nyaman untuk membasuh dan menyegarkan muka, tangan dan kaki.
Curug Nangka
Sebagian atas Curug Kawung dipotret dengan lensa tele, jauh di tengah rimbun pohon.
Curug Nangka
Pengunjung harus melalui tengah sungai untuk mencapai Curug Nangka. Pada tempat tertentu, airnya membasahi celana panjang saya sampai ke lutut.
Curug Nangka
Akhirnya, Curug Nangka terlihat mata. Ada perasaan senang setelah berada di tempat itu, tidak saja karena selama beberapa bulan menyimpan rasa penasaran setelah kegagalan pada kunjungan pertama, namun juga karena pengalaman unik ketika harus menyusuri sungai dengan kaki telanjang untuk sampai di sana.
Curug Nangka
Pemandangan indah Curug Nangka dengan karang kelabu padat berdinding tinggi dan air jernih yang jatuh tanpa henti merayap di atas permukaannya.
Curug Nangka
Puncak Curug Nangka.
Curug Nangka
Saya ditemani oleh orang setempat untuk sampai ke Curug Nangka. Meskipun tidak mungkin tersesat sampai ke sana, namun cukup menyenangkan ada teman ketika lewat sepanjang sungai yang sepi, dan untuk membawa tas kamera yang lumayan berat. Orang itu memberi nasihat untuk tidak menginjak batu berwarna hitam, karena licin. Sebaiknya anda ingat pesan itu ketika pergi ke sana.
(aroengbinang)

1 komentar:

viat mengatakan...

Ok cekep bngat saya tunggu dah pengalam berikutnya...

Posting Komentar

 
informasi tempat wisata di jawa indonesia